headline news

Popular Posts

Kemunculan Satrio Piningit

Ditulis oleh: -
Tentu anda sering mendengar tentang satrio piningit….tentang jaman edan…dan tentang Ronggo Warsito. Ya semua itu begitu sering terdengar di telinga kita. TAk jarang banyak tokoh politik yang mempolitisirnya untuk kepentingan partainya masing-masing. Nah sebenarnya seperti apakah satrio piningit itu…? Simak artikel berikut:
Ramalan Tujuh Satrio Piningit Ronggowarsito
Di dalam ramalan Ronggowarsito dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandhito Sinisihan Wahyu.
Selain masing-masing satrio itu menjadi ciri-ciri dari masing-masing pemimpin NKRI pada setiap masanya (seperti yang tertulis di dalam Surat Terbuka kepada SBY), ternyata tujuh satrio piningit itu melambangkan tujuh sifat yang menyatu di dalam diri seorang pandhita
Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro
melambangkan orang yang sepanjang hidupnya terpenjara namun namanya harum mewangi. Sifat ini hanya dimiliki oleh orang yang telah menguasai Artadaya (ma’rifat sebenar-benar ma’rifat). Diberikan anugerah kewaskitaan atau kesaktian oleh Allah SWT, namun tidak pernah menampakkan kesaktiannya itu. Jadi sifat ini melambangkan orang berilmu yang amat sangat tawadhu’.
Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar
melambangkan orang yang kaya akan ilmu dan berwibawa, namun hidupnya kesandung kesampar, artinya penderitaan dan pengorbanan telah menjadi teman hidupnya yang setia. Tidak terkecuali fitnah dan caci maki selalu menyertainya. Semua itu dihadapinya dengan penuh kesabaran, ikhlas dan tawakal.
Dalam kisah masyarakat Jawa kuno, dikenal seorang pemimpin yang dapat membawa rakyatnya menuju perbaikan, yakni Satrio Piningit. Sosok itu, kata Politisi Senior Permadi, akan hadir pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
"Pasti akan ada sosok itu. Tapi kita belum tahu dari mana," kata dia, usai memberikan materi Amandemen dan Kondisi Bangsa Saat Ini, di acara 'Pekan Konstitusi UUD 1945, Amandemen, dan Masa Depan Bangsa', di Sekretariat International Conference of Islamis Scholars (ICIS), di Jakarta, Senin (30/1) malam.

Ia mencontohkan seperti kisah Nabi Musa. Dalam kisah itu, jelas dia, Allah telah memfirmankan bahwa telah lahir seorang umat untuk menjadi pemimpin dan akan menjadi penyelamat bangsa.

Ketika itu, sambung pria yang kerap memakai pakaian serba hitam ini, semua anak laki-laki dibunuh oleh Firaun. Tapi karena Musa telah difirmankan Tuhan, maka beliau selamat.

Lalu ketika firman kedua turun, lanjut Permadi, kemudian diketahui muncul sepuluh perjanjian atau //ten commandment//, baru orang mengenal Nabi Musa. "Begitu pula dengan satrio piningit. Dia hanya akan muncul ketika waktunya tiba," kata dia menegaskan.
Banyak pengamat mengatakan bahwa Satrio Piningit (SP) akan muncul dan memimpin bangsa ini setelah zaman Goro-goro atau Kerusuhan Besar. Mungkin seperti Kerusuhan Mei 1998 atau seperti Kerusuhan di Tunisia saat ini..
Padahal kita, saya dan anda semuanya, sering memprediksi bahwa SP akan muncul dan memenangkan Pemilu Pilpres 2014.
Wajar, tentu kita semuanya mengharap agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada bangsa ini.
Tetapi apabila kita mencermati dari sejarah, seorang pemimpin yang hebat mungkin seperti Nabi, atau Satrio Piningit, biasanya muncul dan memimpin bangsa bukan dipilih oleh manusia, tetapi dipilih oleh Tuhan. So bisa jadi SP tidak muncul lewat pemilu pilpres, tetapi dia muncul setelah terjadi kerusuhan besar, kemudian dia bisa mengatasi kerusuhan itu, selanjutnya dia disepakati bersama untuk menjadi pemimpin, dimana ini semua merupakan proses yang dikehendaki oleh Tuhan.
Sebagai contoh kisah Raja Thalut dalam Al Quran. Thalut adalah seorang petani miskin. Ketika Nabi Samuel mengatakan kepada rakyat bani israel bahwa Thalut akan menjadi Raja mereka, banyak rakyat bani israel tidak percaya. Namun pada akhirnya terbukti Thalut menjadi raja menggantikan Jalut.
So bisa jadi memang Satrio Piningit untuk bangsa Indonesia ini masih disembunyikan atau dirahasiakan oleh Tuhan (makanya disebut Piningit). Bahkan orang-orang terdekat SP pun tidak tahu dan tidak menyangka bahwa dia akan menjadi SP.

Kondisi Negeri ini yang Carut marut, dimana Politik menjadi raja, dengan system Politik yang berpijak pada paradigma Pragmatis materialistis membawa system Birokrasi Yang Korup, keadilan yang bagai pedang bermata dua , tumpul diatas tapi sangat tajam dibawah.
Negeri ini hampir disegala lini dikuasai oleh satu system mafiosi . Sejak Kasus BLBI, Century, Antasari, Susno Duaji, Gayus, Cek perjalanan Nunun /Miranda Goultom sampai terakhir kasus Nazaruddin yang tidak pernah selesai.
Negeri yang kaya raya , negeri yang penuh dengan kekayaan alam yang tidak terbatas yang MERDEKA dengan tetesan darah , yang kini KEMERDEKAAN itu telah tergadai , sekedar untuk cost pemeliharaan kekuasaan sang Penguasa atau untuk meraih kekuasaan itu. Akhirnya, satu-satunya prestasi yang dapat diraih Negeri ini hanyalah MENDUDUKI RANKING SEBAGAI SALAH SATU Negara terkorup didunia.
Dalam keputus asaan Rakyat mulai berpikir tentang munculnya Ratu Adil “ Sang Satria Piningit “ yang akan mensejahterakan rakyat Negeri tercinta ini. Mungkinkah adanya “ Satria Piningit “ yang akan mampu mensejahterakan Rakyat Negeri ini ?
Inilah keyakinan itu, keyakinan yang tumbuh dihati masyarakat akar rumput yang karena keputus asaan, karena tertindas dan teraniaya merubah keyakinan menjadi satu do’a . Salah satu dari do’a yang akan langsung terjawab, adalah do’a orang yang teraniaya , inilah janji Allah SWT.
Maka do’a orang-orang yang teraniaya , yang mengaharap dan memohon dengan khusu’ hadirnya “Satria Piningit“ Insya Allah akan dikabulkan. Jadi “ Satria Piningit “ muncul bukan karena ramalan, juga bukan karena Allah menghendaki agar ramalan itu terbukti, tapi karena janji Allah untuk menyawab do’a orang-orang yang teraniaya.
Satria Piningit? Ya. Karena memang sampai saat ini belum satupun media masa , pengamat Politik maupun kalangan Politik itu sendiri mencium kehadiran tokoh “ Satria Piningit “ Satria Piningit akan muncul secara mendadak, tanpa satupun prediksi Politik, sehingga kehadirannya memang sangat mengejutkan.
Satria Piningit tidak pernah mencalonkan diri dan menyatakan dirinya sebagai “ Satria Piningit “, tidak pernah mencalonkan dirinya sebagai RI I baik memalui Parpol maupun Calon Independen.
Tapi setelah kemunculannya, Partai-partai kecil akan berebut mencalonkan sang “ Satria Piningit “ dan kemudian bersama-sama, bahu-membahu akan mencalonkan Sang “ Satria Piningit “ bak bola salju akan menggelinding menjadi besar dan akhirnya menjadi yang terbesar dalam waktu sesaat.
Mengapa bisa demikian ?
Karena Sang “ Satria Piningit” yang tidak pernah berjanji apa-apa pada rakyat Negeri ini , telah berkarya nyata. Saat itu, berjuta lapangan kerja telah dibuka, Sumber Daya Alam dimanfaatkan untuk rakyat kecil, Pendidikan dan Kesehatan telah nyata menyentuh rakyat kecil , kesejahteraan mulai merangkak naik, dalam waktu yang sangat singkat yaitu kurang dari tiga warsa .( tiga tahun )
Apakah Sang “ Satria Piningit “ seorang konglomerat ?
seorang yang kekayaannya melebihi Abu Rizal Bakri ?
Kalau Beliau konglomerat , pasti dia sudah terdeteksi dan itu bukan “ Piningit “ lagi.
Mensejahterakan rakyat, itu perlu biaya yang sangat besar . Apakah itu dari harta Karun ?
Itulah logika pemimpi.
Sang “ Satria Piningit “ didukung oleh satu pembiayaan yang riil, yang nyata. Yang berasal dari satu sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat, yang tidak sedikitpun tercemar oleh Riba, Riswah, apa lagi hasil korupsi dan kong kalikong, tapi yang semua hanya karena usaha, do’a dan Karunia Allah semata. Karena sumber dana itu memang datang dari Harta Allah yang diamanahkan kepada pengelolanya untuk rakyat Negeri ini yang teraniaya melalui Beliau . Kun Faya Kun, jadi maka jadilah.



HTML Comment Box is loading comments...